Rabu, 25 Mei 2011

ABORSI DAN HAK ANAK PELAYANAN KESEHATAN


ABORSI DAN HAK ANAK PELAYANAN KESEHATAN
Meski pengguguran kandungan (aborsi) dilarang oleh hukum, tetapi kenyatannya tedapat 2,3 juta perempuan melakukan aborsi (kompas,3 Maret 2000). Maslahnya tiap permpuan mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan aborsi dan hukumpun terlihat tidak akomodatif terhadap alasan – alasan tersebut, misalnya dalam masalah kehamilan paksa akibat pemerkosaan atau bentuk ke kerasan lain temasuk kegagalan KB. Larangan aborsi berakibat pada banyaknya aborsi tidak aman (unsafe abortion), yang mengakibat kematian. Data WHO menyebutkan, 15-50% kematian ibu disebabkan oleh pengguguran kandungan tidak aman. Dari 20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan tiap tahun, ditemukan 70.000 permpuan meninggal dunia. Artinya 1 dari 8 ibu meninggal akibat aborsi yang tidak aman.
A.Pengetian aborsi
Aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum kehahamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (sebelum usia 20 minggu kehamilan), bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga biasa karena sang ibu tidak menghendaki kehamilan itu.
B. DEFINISI ABORSI
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”.  Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum jenin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu peruses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1.    aborsi  spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur sperma, sedangkan
2.    aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
3.    Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atu penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang tidak tergesa – gesa.
C. ALASAN ABORSI
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil, baik yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan berbagi alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah alasan – alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)
Di Amerika, alasan – alasan dilakukan aborsi adalah :
1.    Tidak ingin memimiliki anak karena khawatir megganggu karir, sekolah atau tanggung jawab lain(75%)
2.    Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3.    Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah(50%)
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah banyak memiliki banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban – keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan gelitan anak dalam kandungan.
Alasan –alasan seperti ini juga diberikan olah para wanita di Indonesia yang mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam kandungannya adalah boleh dan benar. Semua alasan – alasan ini tidak berdasar.
Sebaiknya, alasan – alasan ini hanya menunjukan ketidakpedulian seorang wanita, yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Data ini juga didukung oleh studi aida torres dan Jacqueline sarroch forrest(1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah ), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius.
Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan – alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri  termasuk takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi.  
D.PELAKU ABORSI
Profil pelaku aborsi di Indonesia tidak sama persis dengan di Amerika. Akan tetapi gambaran dibawah ini memberikan kita bahan untuk dipertimbangkan. Seperti tertulis dalam buku “facts of life” oleh Brian Clowes, phd:
Para wanita pelaku aborsi adalah: 
Wanita Muda
Lebih dari separuh atau 57% wanita pelaku aborsi, adalah mereka yang berusia dibawah umur 25 tahun. Bahkan 24% dari mereka adalah wanita remaja berusia dibawah 19 tahun.
Belum Menikah
Jika terjadi kehkamilan diluar nikah, 82% wanita di Amerika akan melakukan aborsi. Jadi, para wanita muda yang hamil dilluar nikah, cenderung dengan mudah akan memilih membunuh anaknya sendiri. Untuk di Indonesia, jumlah ini tentunya lebih besar, karena didalam adat Timur, kehamilan diluar nikah adalah merupakan aib, dan merupakan suatu teragedi yang sangat tidak bisa diterima masyarakat maupun lingkungan keluarga.
E.TINDAKAN ABORSI
Ada dua macam tindakan aborsi, yaitu:
1.    aborsi dilakukan sendiri
aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan obat – obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan – perbuatan yang dengan sengaja ingin menggugurkan janin.
2.    Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara – cara yang dilakukan juga beragam.

Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu:
1.    Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukan didalam kandungan
2.    Bayi dipotong – potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3.    Potongan bayi dikeluarkan satu persatu dari kandungan
4.    Potongan – potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap  dan tidak tersisa
5.    Potongan – potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah / sungai, dikubur di tanah kosong, atau dibakar di tungku
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya  melaksanakan aborsi dengan cara membri ramuan obat pada calon ibu dan mengurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan  malah membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu.
  F. TEKNIK ABORSI
Adilatasi dan kuret (Dilataion & curettage)
Lubang leher rahim diperbesar, agar rahim dapat dimasuki kuret, yaitu sepotong alat yang tajam. Kemudian janin yang hidup itu dicabik kecil – kecil, dilepaskan dari dinding rahim dan dibuang keluar. Umumnya terjadi banyak pendarahan. Bidan operasi ini harus mengobatinya dengan baik, bila tidak, akan terjadi infeksi.

Kuret dengan cara penyedotan (sunction)
Pada cara ini leher rahim juga diperbesar seperti D & C, kemudian sebuah tabung dimasukan ke dalam rahim dan dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat, sehingga bayi dalam rahim tercabik – cabik menjadi kepingan – kepingan kecil, lalu disedot masuk ke dalam sebuah botol.
Peracunan dengan garam (salt poisoned)
Cara ini dilakukan pada janin berusia lebih dari 16 minggu (4 bulan), ketika sudah cukup banyak cairan yang terkumpul di sekitar bayi dalam kantung anak, sebatang jarum yang panjang dimasukkan melalui perut ibu ke dalam kantung bayi, lalu sebuah cairan disedot keluar dan larutan garam yang pekat disuntikan ke dalamnya. Bayi yang malang ini menelan garam beracun itu dan ia amat menderita. Ia meronta – ronta dan menendang – nendang seolah – olah dia dibakar hidup – hidup oleh racun itu. Dengan cara ini, sang bayi akan mati dalam waktu kira – kira 1 jam, kulitnya benar – benar hangus. Dalam waktu 24 jam kemudia, si ibu akan mengalami sakit beranak dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati. (sering juga bayi – bayi ini lahir dalam keadaan masih hidup, bisanya mereka dibiarkan saja agar mati).
Histerotomi atau bedah Caesar
Terutama dilakukan 3 bulan terakhir dari kehamilan. Rahim dimasuki alat bedah melalui dinding perut. Bayi kecil ini dikeluarkan dan dibiarkan saja agar mati atau kadang – kadang langsung dibunuh.
Pengguguran kimia (prostaglandin)
Penggunaan cara terbaru ini memakai bahan – bahan kimia yang dikembangkan Upjohn Pharmaceutical Co. bahan – bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu mengerut, sehingga bayi yang hidup itu mati dan terdorong keluar. Kerutan ini semdemikian kuatnya sehingga ada bayi – bayi yang terpenggal. Sering juga bayi yang keluar itu masih hidup. Efek samping bagi si ibu banyak sekali ada yang mati akibat serangan jantung waktu cairan itu disuntikkan.
Pil pembunuh
Pil roussell-Uclaf (RU-468), satuan campuran obat buatan perancis tahun 1980. Pengaborsiannya butuh waktu tiga hari dan disertai kejang – kejang berat serta pendarahan yang dapat terus berlangsung sampai 16 hari.
RESIKO ABORSI
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seorang  melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa – apa dan langsung boleh pulang”.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginaginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:
1.    Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2.    Resiko gangguan psikologis
Resiko kesehatan dan keselamatan fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of life” yang ditulis oleh brian Clowes, phd yaitu:
1.    Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2.    Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3.    Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4.    Rahim yang sobek (uterine perforation)
5.    Kerusakan leher rahim (cervical Laceration)yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
6.    Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
7.    Kanker indung telur (ovarian cancer)
8.    Kanker leher rahim (cervical cancer)
9.    Kanker hati (liver cancer)
10.  Kelainan pada placenta/ ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
11.  Menjadi madul/ tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
12.  Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disesase)
13.  Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Resiko kesehatan mental
Proses aborsi bukan saja  suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap  keadaan mental seorang wanita.
Aborsi) atau PAS. Gejala – gejala ini dicatat dalam “Psychological Reported After Abortion” di dalam penebitan the Post – Abortion Review (1994).
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini :
1.    Kehilangn harga diri (82%)
2.    Berteriak – teriak histeris (51%)
3.    Mimipi buruk berkali – kali mengnai bayi (63%)
4.    Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5.    Mulai mencoba menggunakan obat – obat terlarang (41%)
6.    Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Diluar hal – hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasan bersalah yang tidak hilang selama bertahun – tahun dalam hidupnya.

SOLUSI
Solusi untuk seorang wanita
Jika anda sedang memikirkan untuk melakukan aborsi, tenangkan pikirkan anda. Aborsi bukanlah suatu solusi sama sekali. Aborsi akan membuahkan maslah – maslah baru yang bahkan lebih besar lagi bagi anda di dunia dan diakhirat.
Ada beberapa pihak yang dapat diminta bantuannya dalam hal menangani maslah aborsi ini, yaitu:
1.    Keluarga dekat atau anggota keluarga lain.
2.    Saudara – sanudara seiman
3.    Gereja – gereja, khususnya gereja katolik
4.    Organisai – organisasi pelayanan gereja
5.    Orang – orang lain yang bersedia membantu secara peribadi
Pertama – tama, hubungan keluarga terdahulu. Orang tua, kakak, om, tante atau saudara – saudara dekat lainnya. Minta bantuan mereka untuk mendamping di saat yang sukar ini.
Jika keluarga tidak memungkinkan, hubungi orang – orang lain yang disebutkan di daftar diatas.
Solusi untuk bayi
  Apapun alasannya, aborsi bukanlah jalan keluar banyak sekali resiko yang harus ditanggung jika sampai melakukan aborsi. Setiap bayi yang dilahirkan, selalu dipersiapkan tuhan segala sesuatunya untuk dia. Jika saat ini anda merasa tidak sanggup membiayai kehidupan dia, berdoalah agar tuahan memberikan jalan keluar.

sumber: kHUSNUL FATONAH

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar