Senin, 08 Oktober 2012

SIA


BAB 1 Sistem Informasi Akuntansi
A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Manfaat Akuntansi
Secara umum, akuntansi dibuat sebagai media informasi ekonomi atas sebuah lembaga atau organisasi tersebut. informasi ini diberikan kepada mereka yang memiliki kepentingan atas arus transaksi lembaga tersebut, baik yang datang dari pihak eksternal maupun internal. Biasanya, laporan akuntansi ini diwujudkan dalam bentuk angka yang mengacu pada nilai mata uang yang digunakan.
B. Fungsi dan Tujuan Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai :
  • Perencanaan
Informasi keuangan yang disampaikan dalam laporan akuntansi, bisa digunakan sebagai landasan sebuah lembaga untuk menentukan strategi dan juga kegiatan mereka dalam jangka waktu tertentu. Hal ini terkait dengan kesehatan keuangan dan juga cadangan modal yang tersedia pada saat itu.
  • Pengendalian
Proses kegiatan sebuah lembaga dapat diketahui tingkat efektivitas dan kesehatannya melalui laporan akuntansi. Sebuah lembaga yang sehat, akan memiliki laporan akuntansi yang positif, sementara lembaga yang kurang sehat, cenderung memiliki laporan keuangan negatif. Yaitu tingkat pengeluaran lebih tinggi daripada angka pemasukan yang didapatkan.
  • Pertanggungjawaban
Apabila terdapat perbedaan pad beberapa sektor, maka melalui laporan akuntansi dapat ditelusuri dimana letak perbedaan tersebut. Seperti adanya selisih antara jumlah karyawan dengan besaran gaji yang harus dibayarkan.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
D.Pemakai Informasi Akuntansi
  1. Pemilik perusahaan
  2. Kreditur
  3. Karyawan
  4. Pemerintah
  5. Manajemen
  6. Analis dan konsultan keuangan
  7. Asosiasi dagang
  8. Federasi buruh
Bidang-bidang akuntansi
  1. Akuntansi Keuangan
  2. Akuntansi Anggaran
  3. Auditing
  4. Akuntansi Lembaga Nonprofit
  5. Akuntansi Biaya
  6. Akuntansi Internasional
  7. Akuntansi Manajemen
  8. Akuntansi Sosial
  9. Akuntansi Pajak
  10. Akuntansi Pendidikan
  11. Sistem Akuntansi
Jenis-jenis Perusahaan
  1. Perusahaan Jasa (Service Firm)
  2. Perusahaan Dagang (Merchandising Firm)
  3. Perusahaan Industri (Manufacturing Firm)
Konsep Dasar Akuntansi ( Accounting Concept)
1. Berkesinambungan ( Going Concern)
Adalah suatu kesatuan ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan kecuali bila ada bukti dan sebaliknya.
2. Periode Akuntansi ( Periodicity)
Maksudnya bahwa perlunya pembagian kegiatan dlm periode sehingga perkembangan perusahaan dapat dicatat secara periodik. Perlunya informasi akuntansi secara periodik untuk perencanaan perusahaan.
3. Kesatuan Akuntansi ( Business Entity Concept )
Adanya pemisahan perusahaan dari pemilik.
4. Pengukuran dalam nilai uang (Money as unit of Measurement)
Akuntansi keuangan menggunakan uang sebagai niali nominal dalam pengukuran aktiva, utang dan perubahannya.
5. Harga Pertukaran (Historical cost)
Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang disetujui pada saat terjadinya suatu transaksi ditentukan secara obyektive oleh pihak-pihak yang bersangkutan didukung oleh bukti yang dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak bebas (netral ) dan karenanya merupakan dasar paling tepat untuk pencatatan akuntansi.
6. Penetapan beban dan pendapatan (Matching Cost Againts Revenue)
Laba ditentukan berdasarkan metode akrual yakni dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya penentuan laba periodik pada dasarnya menyangkut 2 masalah yaitu pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar